Selasa, 07 September 2010

Pesan buat Pak Walikota

Buat Walikota Bogor tolong dong anak buahnya dilapangan jangan suka mempersulit perijinan, kalo bisa buka kotak pengaduan, dan pastikan waktu pembuatan perijinan ditentukan waktunya jangan sampe karna pengen diamplopin waktunya ditunda-tunda, apa pak Walikota ga menyimak ceramah pak SBY tentang pemberantasan korupsi, termasuk aparat yang suka pengen diamplopin terus dia menunda-nunda kerjaan dengan alasan atasan yang menandatanganin ga ada. Pesan satu lagi buat pak Walikota untuk petugas DLLAJ yang suka pungli dijalan tolong ditertibkan, dengan alasan perda mereka meminta uang kemobil-mobil angkutan baik itu truk atau mobil bak lainnya, apa ga malu harus minta-minta juga kerakyat dengan ngemis-ngemis dijalan uang buat pemasukan daerah, bukankah pak Walikota sering tidak ditempat, nah kalo sedang keluar coba untuk studi banding dengan daerah lain, kayaknya cuma Bogor yang paling banyak pungutan dijalan-jalan. Apa Pak Walikota yakin uang yang dipungut dijalan masuk kekantong negara????????????? dan apa bogor semiskin itu harus mungut uang dijalan juga????????????? Jika memang harus seperti ini buat sistem yang baik jangan sampe disetiap sudut ada pungli, tentukan daerah mana saja yang ditaruh petugas, dan untuk karcis buat sedemikian rupa agar tidak semua orang apalagi aparat yang nakal buat/nyetak karcis sendiri, kalo pak walikota suka liat berita mungkin masih ingat tentang pemalsuan karcis kapal ferry, nah segitu kapal ferry yang tempat dan lokasinya kecil. Nah mulai hari ini jika ingin berubah mulailah dari sekarang, karna salah satu yang dipertanyakan dialam berikutnya adalah pertanggung jawaban kepemimpinan, cadi jangan cuma ngerasa udah ngumpulin anak buahnya jadi merasa bener, coba turun kelapangan, kan sukatuh naik harley kalo hari sabtu, coba buat nengok kerja anak buahnya dilapangan bener ga dilapangan.

1 komentar:

  1. sekalian numpang keluh kesah nih.
    pada hari ini hari sabtu tgl 16 oct 2010, sekitar jam 10 pagi di lampu merah depan istana bogor saya di tilang deangan alasan saya melanggar lampu merah padahal angka masih menujukan angka 2 artinya masih boleh jalan. Setelah saya tanya ternyata si polisi berpatokan pada motor di sebelah saya yang sudah berhenti dan anehnya lagi angkot di belakang saya tidak di stop juga. dan saya pun turun untuk menyelesaikan hal ini tetapi saya tidak damai di tempat karena saya ti salah, pada saat adu omong muncul anak usianya sekitar anak SMP dan menyatakan kebenarannya. tetapi polisi itu malah marah ke anak tersebut.Kenapa sih polisi ini tidak mau mengakui kesalahannya, padahal saya yakin anak itu jujur karena dia didak ada kepentingannya.

    Kemudian satu hal lagi

    Saya pernah mendengar di radio elshinta salah seorang pejabat pemerintahan bogor berdialog di radio elshinta.dan menyatakan bahwa perijinan waralaba di kota bogor sudah di tutup atau tidak mengeluarkan lagi izin waralaba. Tetapi nyatanya minggu ini Alphmart buka di dekat rumah saya dan bahkan akan buka lagi di sebelah kanannya. Ada apakah gerangan di balik pemerintahan kota bogor.

    Padahal saya sangat setuju sekali dengan keputusan pemerintahan kota Bogor mengenai tidak mengeluarkannya lagi izin waralaba, mengapa? karena

    1. perekonomian rakyat akan makin meriah
    2. perputaran uang di daerah lebih dinamis
    3. Tidak terjadinya perekonomian secara monopoli
    harapan rakyat jajaran pemerintahan kota bogor dapat menjalankannya denfan baik Amin.

    BalasHapus